
ANAMBAS, Liputannews.id — Sebanyak 16 Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi resmi diberangkatkan menuju Embarkasi Batam pada Selasa, 29 April 2025.
Rombongan terdiri dari 9 orang jemaah haji reguler, 4 orang jemaah cadangan, 1 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 2 orang jemaah mutasi masuk.
Prosesi pelepasan dilaksanakan di Masjid Jami Baiturrahim, Tarempa, dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Raja Bayu Febri Gunadian. Dalam sambutannya, Raja Bayu mengucapkan selamat kepada para jemaah dan mengajak seluruh masyarakat untuk saling mendoakan.
“Kita semua berkumpul di sini dan saling mendoakan. Jemaah yang berangkat memberi doa dan semangat kepada yang belum, dan sebaliknya, yang belum berangkat juga mendoakan agar jemaah yang berangkat diberikan kelancaran dan menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi fisik dan kebersamaan selama menjalani rangkaian ibadah haji.
“Jaga kesehatan, stamina, dan pola makan. Jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan sesama jemaah atau petugas jika ada kendala selama proses ibadah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Anambas, H. Adam Nur, menjelaskan bahwa para JCH diberangkatkan menuju Embarkasi Batam menggunakan Kapal Feri Seven Star. Mereka tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 2 bersama jemaah dari Kabupaten Lingga, Bintan, Natuna, dan Batam.
Menurut jadwal, JCH Anambas akan masuk Asrama Haji Batam pada 2 Mei 2025, dan berangkat menuju Bandara Internasional Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, pada 3 Mei 2025 pukul 07.50 WIB dengan maskapai Saudia Arabian Airlines.
Kepulangan dijadwalkan pada 13 Juni 2025 pukul 08.50 WIB melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
“Semoga seluruh jemaah diberikan kesehatan, kekuatan, dan kelancaran dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji, serta kembali ke tanah air dalam keadaan selamat dan menjadi haji yang mabrur,” pungkas H. Adam Nur.
Rangkaian acara pelepasan dimulai dengan doa bersama dan prosesi adat tepuk tepung tawar, dilanjutkan dengan arak-arakan menuju Pelabuhan Tarempa yang diiringi lantunan kompang dan pembacaan talbiyah. (Ifa-LN)