
ANAMBAS, Liputannews.id —Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar acara pengenalan batik mangrove di Aula Anambas Inn, Kamis (28/8/2025) pukul 13.30 WIB.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Bupati dan Wakil Bupati yang diwakili Dr. Masykur ST, MM, anggota DPRD Andri Kristiano, Kapolres, Kajari, Danlanal, tokoh masyarakat Bambang Asmara, serta perwakilan siswa SMPN 2 Siantan, SMAN 1 Siantan, dan MA Fatahillah bersama guru pendamping. Rekan media juga turut hadir.
Dalam sambutannya, Dr. Masykur menekankan pentingnya batik mangrove Genting Pulur sebagai simbol budaya sekaligus media pelestarian lingkungan.
“Batik mangrove ini bukan sekadar produk seni, tetapi juga sarana pelestarian lingkungan dan identitas budaya lokal Anambas,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong promosi batik mangrove hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.
“Kami berharap generasi muda bisa menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan mempromosikan batik mangrove ini,” kata Masykur.
Sementara itu, salah satu siswi SMAN 1 Siantan, Rani, mengaku bangga bisa terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Kami baru tahu kalau batik bisa dibuat dari pewarna alami mangrove. Rasanya bangga sekali karena Anambas punya batik khas sendiri,” tuturnya dengan penuh antusias.
Pemerintah berharap melalui kegiatan ini, batik mangrove tidak hanya menjadi ikon daerah, tetapi juga mampu membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat. (Ifa-LN)